Ketua Bidang Investigation Corruption National RI DPW Jabar menilai Proyek Normalisasi Kali Sungai merah Di Jadikan Ajang Bancakan Oknum

Mediaanakbangsa.id._ Karawang.- Proyek Normalisasi Kali Sungai merah Dusun Pakis satu rt. 01/05. Desa Tanjungpakis Kecamatan pakis jaya karawang jabar. Yang di kerjakan oleh pelaksana CV Mustika mahardhika dengan pagu anggaran Rp 189, 910,000. dengan panjang 653.cm lebar 17 cm. Anggaran APBD Kabupaten Kaarawang Tahun 2021. Yang di kerjakan oleh CV mustika mahardhika di jadikan ajang bancakan oknum.

Aripin, selaku Ketua Bidang Investigation Corruption National RI DPW Jabar kepada mediaanakbangsa.id mengatakan proyek Normalisasi kali sungai merah yang seharusnya dikerjakan sesuai dengan aturan dan peruntukannya, biar tidak sia- sia dan terkesan menghamburkan uang Negara.

Normalisa kali sungai merah Dusun Pakis satu Rt. 01/05. Desa Tanjungpakis Kecamatan Pakisjaya Karawang Jawa barat, yang di kerjakan oleh CV Mustika Mahardhika amburadul di mana dalam kegiatan tersebut asal jadi dalam pembuatan tanggul yang seharusnya harus di rapikan bukan malah sebaliknya blepetan, tuturnya.(13/7/2021).

Lanjut Aripin, katakan pengerukan selain tanah diangkat , tentunya juga dalam pembuatan tanggul harus rapih, dimana pekerjaan tersebut harus benar-benar rapih dan jangan cuma hanya di keruk saja, tujuan dari normalisasi selain air berjalan lancar juga tanah yang sudah di keruk di buat kan tanggul ,agar terlihat rapih dan bagus yang maksud dan tujuanya ketika di saat musim hujan tanah tersebut tidak turun kembali ke asalnya.

Pemerintah setiap tahunnya rutin mengalokasikan anggaran untuk pengerukan sungai, kali irigasi, Yang maksud dan tujuanya agar petani bisa menikmati hasil dari pada panen mereka, mulai dari petani padi hingga petani tambak akan tetapi proyek Normalisasi yang ada di Dusun Pakis satu Rt.01/05 Desa Tanjungpakis tidak sesuai apa yang di harapkan para petani.yang ada justru sebaliknya program tersebut dijadikan ajang bancakan oknum.

Dia juga mengatakan, setiap tahunnya pemerintah selalu menganggarkan pengerukan sungai menjadi objek pengerukan. Anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah hingga ratusan juta tupiah tidak menutup kemungkinan program normalisasi sungai itu dijadikan ajang cari untung oleh pelaksana nakal. Beberapa temuan kami di lapangan Kejanggalan mulai dikumpulkan. Dalam waktu dekat akan kami laporkan ke kapolres karawang. Mengingat, program tersebut dibiayai negara yang harus dipertanggungjawabkan kepada negara. Pula tutupnya.

Sehingga berita ini di terbitkan
pelaksana Mustika mahardhika susah untuk di temui apa lagi untuk di mintai komentarnya.**Tinggun