Umum

Miris Apa yang di Beritakan Media onaline yang Mengatakan Oknum Kades Talagajaya Diduga Korupsi Ketua Ormas gibas cinta damai sektor Kecamatan Pakisjaya Angkat bicara

Mediaanakbangsa.id._ Karawang.-.(07/05/2021). Pada kemajuan teknologi informasi komunikasi saat ini tidak hanya memberikan dampak yang positif tetapi juga memberikan dampak yang buruk. Penyampaian akan informasi begitu cepat dimana setiap orang telah dengan mudah memproduksi informasi, dan informasi yang begitu cepat tersebut melalui beberapa media sosial seperti facebook, twitter, ataupun pesan telpon genggam seperti, whatsapp dan lain sebagainya yang tidak dapat difilter dengan baik.

NAJA NURJAYA, SE selaku Kepala Desa Talagajaya mengatakan terkait pemberitaan di salah satu media onlaine yang mengatakan bahwa kami di tuduh korupsi bansos bantuan pangan non tunai,(BPNT) dan PTS. Pemberitaan dari tiga media hampir tak jauh beda cuma berbeda judul saja, menurut kami ini jelas ada unsur politik, karna apa karena menurut kami berita yang muncul berpihak ke sebelah pihak artinya tidak ada konfirmasi terlebih dahulu terhadap kami, kata NAJA NURJAYA, SE, kepada mediaanakbangsa.id menjelaskan.

Menurutnya untuk/atau mengakali pembaca/pendengarnya untuk mempercayai sesuatu, padahal sang pencipta berita hoax tersebut tahu bahwa berita tersebut adalah tidak akurat. Salah satu contoh pemberitaan berpihak yang paling umum adalah mengklaim sesuatu barang atau kejadian dengan suatu sebutan yang berbeda dengan barang/kejadian sejatinya. Suatu pemberitaan harus akurat berbeda dengan misalnya pertunjukan sulap; dalam pemberitaan berpihak, pendengar/penonton tidak sadar sedang dibohongi, sedangkan pada suatu pertunjukan sulap, penonton justru mengharapkan supaya ditipu tutupnya, jumat (07/05/2021).

Aripin selaku Ketua Ormas gibas cinta damai sektor Kecamatan Pakisjaya angkat bicara kaitan pemberitaan di media onlaine yang mengatakan Oknum Kades TalagaJaya Diduga Korupsi Dana Bansos BLT DD /2020, Pungli Program PTSL, dan Penggelapan Informasi APBDE kami katakan berita ini tidak benar karna memang yang menurut kami ini jelas ada unsur politik ucapnya,

Informasi yang dikeluarkan baik orang perorang maupun badan usaha melalui media sosial dan elektronik ketika telah terkirim dan dibaca oleh banyak orang dapat mempengaruhi emosi, perasaan, pikiran bahkan tindakan seseorang atau kelompok.

Sangat disayangkan apabila informasi yang disampaikan tersebut adalah informasi yang tidak akurat terlebih informasi tersebut adalah informasi bohong (hoax) dengan judul yang sangat provokatif mengiring pembaca dan penerima kepada opini yang negatif.

Opini negatif, fitnah, penyebar kebencian yang diterima dan menyerang pihak ataupun membuat orang menjadi takut, terancam dan dapat merugikan pihak yang diberitakan sehingga dapat merusak reputasi, kata aripin kepada medianakbangsa.id

Hal senada dikatakan sekjen gibas cinta damai sektor Kecamatan Pakisjaya membenarkan apa yang di uraikan diatas Menurut pandangan psikologis, ada dua faktor yang dapat menyebabkan seseorang cenderung mudah percaya pada hoax. Orang lebih cenderung percaya hoax jika informasinya sesuai dengan opini atau sikap yang dimiliki, Contohnya jika seseorang penganut paham bumi datar memperoleh artikel yang membahas tentang berbagai teori

Lanjut Rendi katakan. konspirasi mengenai foto satelit maka secara naluri orang tersebut akan mudah percaya karena mendukung teori bumi datar yang diyakininya. Secara alami perasaan positif akan timbul dalam diri seseorang jika opini atau keyakinannya mendapat informasi sehingga cenderung tidak akan mempedulikan apakah informasi yang diterimanya benar dan bahkan mudah saja bagi mereka untuk menyebarkan kembali informasi tersebut.

Hal ini dapat diperparah jika si penyebar hoax memiliki pengetahuan yang kurang dalam memanfaatkan guna mencari informasi lebih dalam atau sekadar untuk cek dan ricek fakta.Tutur rendi kepada medianakbangsa.id.** Tinggun