Kesehatan

Dampak Limbah Medis Pada Kesehatan dan Lingkungan

mediaanakbangsa.id KARAWANG -Dari limbah medis ini, banyak penyakit menghantui manusia yang berada di sekitarnya dari yang ringan hingga berat. Baik yang kontak langsung dengan limbah atau yang menghirup udara tercemar.

Seperti diare–akibat organisme salmonella, Vibrio cholera, cacing–, infeksi kulit, antraks, meningitis, AIDS, demam berdarah, sampai hepatitis A, B, dan C.

Menurut WHO (Pengelolaan Aman Limbah Layanan Kesehatan, EGC, Jakarta), beberapa jenis limbah rumah sakit dapat membawa risiko yang lebih besar terhadap kesehatan.

Mereka adalah limbah infeksius (15 sampai 25 persen) dari jumlah limbah rumah sakit. Lainnya adalah limbah benda tajam (1 persen), limbah bagian tubuh (1 persen), limbah obat-obatan dan kimiawi (3 persen), limbah radioaktif, dan racun atau termometer rusak (< 1 persen).

Limbah medis rumah sakit juga dapat menyebabkan kerusakan harta benda. Hal ini dapat disebabkan oleh garam-garam terlarut (korosif, karat) yang terkandung dalam air berlumpur yang dapat menurunkan kualitas bangunan di sekitar rumah sakit.

Selain itu limbah rumah sakit menyebabkan gangguan atau kerusakan tanaman dan binatang. Hal ini terutama karena senyawa nitrat (asam, basa dan garam kuat), bahan kimia, desinfektan, logam nutrient tertentu dan fosfor.

Dari sisi lain, kerugian di atas pada akhirnya menuju ke kerugian ekomoni, baik terhadap pembiayaan operasional dan pemeliharaan. Seperti kebutuhan biaya kompensasi pencemaran lingkungan dan orang yang kesehatannya terganggu karena pencemaran lingkungan.

Terlebih jika sampai cacat atau meninggal, memerlukan biaya pengobatan dan petugas kesehatan yang berarti menjadi beban sosial ekonomi penderita, keluarga, dan masyarakat.*Red

Notdienst schlüsseldienst st gallen. Mlpd : instrumentalisiertes gedenken – dirk bachhausen. Sankt hubertus schützenbruderschaft köln – bocklemünd / mengenich e.