PeristiwaPolri

Kapolres Karawang Bantu Bayar Tunggakan Siswa Terancam Gagal Ikuti Ujian Akhir

Mediaanakbangsa.id._Karawang – Setelah ramai diberitakan media masa, Tegar Yanuar (17) siswa Sekolah Menengah Kejuruan Industri Teknologi Nasional (SMK ITENAS) di Kecamatan Pedes, yang terancam tidak bisa mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAK) karena alasan masih memiliki tunggakan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), akhirnya mendapatkan kabar baik.

Kabarnya, tunggakan SPP Tegar Yanuar kepada pihak sekolah akan dibantu atau dilunasi oleh seorang dermawan yang ternyata merupakan orang nomer satu diPolres Karawang, AKBP Rama Samtama Putra S.I.K.M.H.M.Si yang merupakan Kapolres Karawang.

Kapolres yang merasa prihatin dengan kondisi ekonomi keluarga Tegar Yanuar, akhirnya memastikan kepada pihak keluarga jika Tegar Yanuar harus tetap mengikuti ujian akhir sekolah hingga pada Kamis (29/4/2021) Kapolres membuktikan keseriusannya melalui Kapolsek Pedes diwilayahnya AKP Ade F dengan seorang anggotanya yang langsung mengunjungi keluarga Tegar Yanuar di Dusun Pedes 1. Desa Payungsari Kecamatan Pedes

Kapolsek Pedes berdialog langsung dengan ibunya Tegar Yanuar yaitu Dedeh (50), seorang janda yang harus berjuang sendiri mencukupi kebutuhan ekonomi kedua anaknya, saat ditemui dikediamannya yang kondisi bangunan rumah keluarga Tegar Yanuar terlihat sudah memprihatinkan. Yaitu dimana gubuk kecil berdinding triplek dan kayu itu harus dihuni oleh Tegar, ibu serta kakak kandungnya.

Semenjak duduk di bangku SMP, Tegar Yanuar dan kakaknya sudah menyandang status piatu. Karena kedua orangtuanya memutuskan untuk bercerai. Untuk mencukupi kebutuhan ekonomi sehari-hari, Dedeh (Ibu Tegar) hanya mengandalkan sebuah warung kecil yang hanya menjual jajanan anak-anak. Jika warung dalam kondisi sepi pembeli, maka Dedeh hanya berharap dari penghasilan kuli serabutan anak pertamanya di Pasar Pedes. Sesekali Tegar Yanuar juga jarang terlihat di gubuk kecil bersama sang ibu. Karena Tegar Yanuar harus mengikuti jejak sang kakak untuk menjadi kuli serabutan di sekitar Pasar.

“Persoalan ekonomi sering menjadi alasan anak-anak putus sekolah, tidak sedikit dari mereka dipaksa oleh keadaan untuk pasrah melupakan cita-cita mengenyam pendidikan yang sejatinya adalah hak bagi anak bangsa untuk bersekolah, semoga dengan ini tegar dapat mengikuti ujian akhir sekolah dan dapat menyelesaikan pendidikan hingga kedepan tegar dapat mewujudkan cita cita. kata Kapolres melalui Kapolsek.**Red

Vertrauen und zuverlässigkeit : schlüsseldienst buchen überzeugt. Ihr dirk bachhausen. Anreise villa afra.