DaerahPeristiwa

Klarifilasi dan Konfrensi Pers Isu Terkait Kerajaan Kandang Wesi di Kec. Pakenjeng Kab. Garut.

mediaanakbangsa.id, GARUT -Pada Jumat 24 Januari 2020 Pukul 20.00 s.d 21.00 Wib bertempat di Ruang Rapat Badan Kesbangpol Jln. Patriot Kec. Tarkid Kab. Garut telah berlangsung Silaturahmi Klarifikasi dan konfrensi Pers terkait isu yang marak di medsos terkait Kerajaan kandang Wesi Sdr. Nurseno dengan Drs. Wahyudijaya M.Si (Kepala badan kesatuan bangsa dan politik)Kab. Garut) dan Para media pers di ikuti Lk 10 Orang.

Inti Klarifikasi Dari Sdr. Nurseno SP. Utomo (Kerajaan Kandang Wesi) Sbb :

1) Berawal dari penghargaan atas jasanya mendirikan padepokan bela diri Syah bandar Kali Madi mendapatkan gelar raja di tahun 2014 gelar raja dari forum komunikasi raja-raja dan sultan Nusantara yang di ketuai Maskut Toyib yang merupakan Kepala Budaya TMII (Taman Mini Indonesia Indah)

2) Saya di beri gelar raja sebagai penghargaan atas jasa saya mendirikan padepokan bela diri Syahbandar Kali Madi yang berdiri sejak tahun 1998, Gelar raja ini hanya gelar saja, tapi saya tidak pernah mendirikan sebuah kerajaan.

3) Saya tidak pernah merasa mendeklarasikan diri sebagai raja, termasuk para murid di padepokan, bela diri juga tidak pernah disebut sebagai pengikut kerajaan yang menggunakan kostum khusus, Meski demikian sy mengaku memiliki kostum khusus namun tidak untuk muridnya di padepokan Pangkat-pangkatan juga tidak ada, Semuanya itu hanya untuk menjaga budaya saja tidak lebih.

4) Saya sendiri mengaku cukup menyesalkan dengan isu yang berkembang di tengah masyarakat yang menyebut diri saya mengajarkan aliran sesat hingga memungut iuran kepada mereka yang ingin menjadi pengikutnya, Saya tak punya anggota kerajaan tak pernah memungut iuran dan Bisa dibuktikan itu semua, Kerajaan ini juga tidak ada urusan dengan agama, walau saya orang beragama Sudah jelas berbeda dengan Keraton Agung Sejagat yang memang menipu.

5) Saya tidak merasa terganggu dan mengaku menanggapi hal tersebut dengan biasa saja, pemerintah dan aparat setempat juga sudah mengetahui aktivitas saya Namun secara pribadi lebih sering menyebut tempatnya sebagai padepokan bukan kerajaan, Karena kan lebih banyak yang belajar bela diri. Orang Koramil juga sudah menghubungi saya secara langsung, Dan sejak Kerajaan Kandang Wesi berdiri saya tidak pernah meminta murid-murid saya untuk menolak NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), namun malah mengajak agar menjaga adat budaya bangsa demi keutuhan NKRI.

6. Saya tidak pernah melarang muridnya untuk shalat apalagi sampai mengajak untuk menyimpang dari ajaran agama, Kalau saya mengajak warga disana untuk shalat menghadap ke arah timur itu sesat, silahkan saja tanya langsung kepada warga di Tegal gede Pakenjeng yang ada malah saya sering ikut membantu warga untuk pembangunan mesjid, Saya merupakan warga Tegalgede Kec. Pakenjeng Kab. Garut sejak lahir.

Inti penyampaian kabankesbangpol Drs. Wahyudijaya M.Si sbb :

1) Kami dari kesbangpol memastikan jika Kerajaan Kandang Wesi tak melakukan penyimpangan. Baik dari sisi agama maupun makar kepada negara.

2) Kami juga melakukan klarifikasi kepada sdr. Nurseno SP Utomo yang disebut sebagai Raja Kandang Wesi, sebagai kerajaan merupakan sebuah padepokan bela diri.

3) Isu yang menyeruak kemarin itu tidak benar, Setelah klarifikasi tak ada kerajaan. Itu hanya sebuah padepokan dan Lebih ke arah pengobatan.

4) Isu-isu yang beredar Seperti aliran sesat dan pungutan bagi pengikut yang ingin masuk Ternyata tidak ada pungutan. Bahkan warga di sana tidak merasa resah, Forkopincam juga sudah klarifikas tak ada warga yang terganggu karena itu hanya padepokan.

5) Jika menilik kepada sejarah, Kandang Wesi memang merupakan sebuah lokasi prajurit Kerajaan Padjajaran, Wilayahnya berada di Kecamatan Bungbulang yang sekarang sudah dimekarkan menjadi Kecamatan Pakenjeng, Kandang Wesi itu dulu tempat pembuatan senjata. Memang ada cerita sejarahnya.

6) Terkait gelar raja yang disandang sdr. Nurseno hal itu berdasarkan pemberian. Nurseno disebut telah berjasa dengan padepokan Sy

By : Tono

Schlüsseldienst bruggen st. Aktionskunst : bundesverfassungsgericht beschäftigt sich mit adbusting – dirk bachhausen. Das ist die honey pot seite, die wp statistics benutzt.