DaerahPemerintah

Waspadalah terhadap ancaman bencana hidrometologi, Dan Bupati Mengingatkan Warga Kab Garut Untuk Hati – Hati

Mediaanakbangsa.id._Garut.- Pemerintah Kabupaten Garut (Pemkab) menerima peringatan dini dari badan untuk cuaca, klimologi, dan geseksics (BMKG)Mengenai kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana hidrogeologi pada musim hujan di Kabupaten Garut tahun ini sampai 2021.

Untuk mengantisipasi ancaman tersebut, Bupati Garut H Rudy Gunawan didampingi Kepala BPBD Garut Budi Satria dan kepala BPBD Garut mengadakan rapat koordinasi dengan kepala Kabupaten Garut, kepala Perkim Garut, kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Kepala Dinas Sosial. Kabupaten Garut, Kepala Dinas Transportasi Kabupaten Garut, kepala
UPTD jalan raya dan jasa manajemen jembatan Area 4, dengan speaker

Bupati Garut mengatakan bahwa pertemuan ini sangat penting, kami memiliki sejarah yang sangat luar biasa yaitu Banjir Bandang,” jelasnya

Bupati, dan tentunya jangan sampai terjadilah kejadian di Tahun 2016 adalah kejadian yang harus diantisipasi oleh kita semua, jangan sampai hal yang berkaitan dengan banjir, tanah longsor terjadi lagi di Kabupaten Garut, pada tahun 2020 akan ada bencana di beberapa titik di Kabupaten Garut, jadi kami memiliki kewajiban untuk melakukan langkah-langkah pencegahan, Langkah-langkah pencegahan ini sangat penting dalam meminimalisir akan dampak bencana,” ungkapnya

“Oleh karena itu, upaya pencegahan ini harus dikembangkan di masyarakat, dan masyarakat itu harus menghormati dengan kemungkinan bencana.

Rudy tegaskan, ini berlaku untuk semua kecamatan di Kabupaten Garut, ini juga kewajiban Kecamatan untuk melakukan disiplin terkait bencana,” katanya.

Dan kepada para awak media Rudy Gunawan mengatakan, Kabupaten Garut menerima peringatan dari BMKG bahwa akan ada hujan Lalina, jadi Lalina adalah hujan yang sangat ekstrim, dan kemungkinan bencana hidrometologi, mulai dari banjir kilat, tanah longsor, tanah longsor dan lain-lain.

“Oleh karena itu, saya menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap bencana, di 42 Kecamatan harus siap siaga jika terjadi hal seperti itu segera menyelamatkan nyawa terlebih dahulu, properti bisa dicari tapi hidup tidak bisa,” tutupnya.**Tono